TUGAS SOFT SKILS
E-COMMERCE
Disusun oleh :
DESTU HARIYUDHA
31111909
2DB12
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
1
LATAR
BELAKANG.....................................................................................
2
PEMBAHASAN..............................................................................................
3
- DEFINISI E-COMMERCE................................................................ 3-4
- JENIS E-COMMERCE....................................................................... 5-10
- STANDAR TEKNOLOGI E- COMMERCE....................................... 10-11
- SYARAT MEMBANGUN E-COMMERCE....................................... 13-15
- KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN E-COMMERCE........................16
KESIMPULAN..................................................................................................17
LAMPIRAN GAMBAR.................................................................................. 18
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................
19
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “E-COMMERCE”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian E-COMMERCE atau yang lebih khususnya membahas program fungsi & kekurangan nya , karakteristik serta perspektif . Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang E-COMMERCE.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif
bagi kita semua Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bekasi, 17
oktober 2012
DESTU HARIYUDHA
2
LATAR BELAKANG
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru yang
lazim
disebut dunia maya. Di
dunia maya ini setiap individu memiliki
hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan
di
dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi
serta paling cepat tumbuh. Melalui e-commerce,
untuk pertama kalinya
seluruh manusia di muka bumi
memiliki kesempatan
dan peluang yang sama
agar
dapat bersaing
dan berhasil berbisnis di dunia maya.
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang
memfokuskan diri pada transaksi
bisnis
berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen
langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan.
Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak
pada bagaimana
sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi
dalam bisnis inti. Dengan aplikasi e-commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif,
dan lebih
murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara
konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu
mekanisme penjualan barang atau jasa melalui
medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan
dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah merupakan
proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan system bisnis
yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan
perusahaan dan teknologi.
3
PEMBAHASAN
A. DEFINISI E-COMMERCE
E-commerce
merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana
pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat
didefinisikan sebagai suatu
cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang
memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan
layanan “get and deliver“.
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan).
Proses yang ada dalam E-commerce
adalah sebagai berikut :
a. Presentasi electronis (Pembuatan Web site)
untuk produk dan layanan.
b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya
tagihan.
c. Otomasi account Pelanggan secara aman
(baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan
transaksi.
Gambar
1. Contoh Aplikasi E-Commerce : Pembelian CD dengan Kartu Kredit
4
Peta Proses: Kerangka kerja untuk
e-commerce.
5
B. JENIS E-COMMERCE
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa
jenis yang memiliki karakteristik
berbeda-beda.
1.
Business to
Business (B2B)
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
a) Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama.
Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
yang dikirimkan dapat disusun sesuai
dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b) Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format
data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain,
servis yang digunakan sudah tertentu.
Hal ini
memudahkan pertukaran data untuk dua
entiti yang menggunakan standar yang sama.
c) Salah satu pelaku dapat
melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
d) Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain:
EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD,
EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada format- format lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk
melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang
dapat melakukan konversi seperti ini.
Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi
pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language
6
(XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya
dalam
bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini
antara lain adalah XML/EDI group.
Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (Value Added Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet,
atau dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini adalah implementasi
penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time manufacturing untuk produksi produknya.
2.
Business to
Consumer (B2C)
Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a)
Terbuka untuk umum, dimana informasi
disebarkan ke umum.
b)
Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai
contoh, karena sistem Web sudah
umum digunakan maka servis diberikan
dengan menggunakan basis Web.
c)
Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan
inisiatif dan produser harus siap
memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d)
Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan
sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan
di sisi server.
7
Business to Consumer eCommerce memiliki permasalahan yang
berbeda. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan
seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau menggunakan konsep “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan
servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan
window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan
shopping ini kapan saja
dan
darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan web site
untuk menjajakan produk dan servis
antara lain:
Amazon
merupakan toko buku virtual yang menjual
buku melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon yang luar biasa menyebabkan toko buku lain harus melakukan
hal yang sama.
yang
merupakan direct marketing dari Cendant (hasil
merge dari HFC, CUC International,
Forbes projects). NetMarket akan mampu
menjual 95% dari kebutuhan rumah
tangga sehari-hari.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai
contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya
sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal antara lain:
• Netscape Home <http://home.netscape.com>
• My Yahoo
- Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
Dalam c-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau
menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara
dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.
8
4. Consumen to consumen(C2C)
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga
disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke
satu sama lain.
Lelang C2C. Dalam lusinan
negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak.
Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com;
para pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau
bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri
seperti greatshop.com menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas
lelang terbalik C2C online.
Iklan Kecik. Orang mejual ke
orang lainnya setiap hari melalui iklan kecik (classified ad) di koran dan
majalah. Iklan kecik berbasis internet memiliki
satu keunggulan besar daripada berbagai jenis iklan kecik yang lebih
tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan hanya local. Iklan
kecik tersedia melalui penyedia layanan internet seperti AOL, MSN, dll.
Layanan Personal. Banyak layanan
personal (pengacara, tukang, pembuat laporan pajak, penasehat investasi,
layanan kencan) tersedia di internet. Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan
kecik, tetapi lainnya dicantumkan dalam situs web serta direktory khusus. Beberapa gratis dan ada juga yang berbayar
- Comsumen to Business(C2B).
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa
tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut
ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk
dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang
memenuhi kebutuhan tersebut.
- Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut
9
sebagai e-commerce B2E(business to its employees) yang digambarkan
- Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke
para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat
melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai
perusahaan(G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum
dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke
warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja
di sektor publik.
E-goverment menawarkan sejumlah manfaat potensial : E-govermant
meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi pemerintah, termasuk pemberian
layanan publik. E-goverment memungkinkan pemerintah menjadi lebih transparan pada masyarakat dan perusahaan
dengan memberikan lebih banyak akses informasi pemerintah. E-goverment juga
memberikan peluan bagi masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai
lembaga pemerintah serta berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan proses
demokrasi.
E-goverment dapat dibagi menjadi tiga kategori :
Pemerintah ke Warga(Goverment to Citizen). Lembaga pemerintah makin banyak yang menggunakan
internet untuk menyediakan layanan pada warga.
Pemerintah ke Perusahaan(Goverment to Business). Pemerintah menggunakan internet untuk menjual dan membeli
dari perusahaan.
Pemerintah ke Pemerintah(Goverment to Government). Meliputi e-commerce intrapemerintah (transaksi
antar pemerintah yang berbeda) serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah
yang berbeda.
Implementasi E-Goverment. Transformasi dari pemberian layanan pemerintah
tradisional ke implementasi penuh layanan pemerintah online dapat menjadi
proses yang memakan waktu. Terdapat enam tahap dalam transformasi ke
e-goverment : tahap 1. publikasi penyebaran informasi; tahap 2. transaksi dua
arah “secara resmi”, dengan sebuah departemen 10
10
dalam waktu yang sama; tahap 3. portal multiguna; tahap 4. personalisasi
portal; tahap 5. pengelompokkan layanan umum; tahap 6. integrasi penuh
dan transformasi badan.
- Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan
dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler untuk
mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
C. STANDAR TEKNOLOGI E-COMMERCE
Di samping
berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar
yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis.
Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
i.
Electronic Data Interchange (EDI)
Dibuat oleh
pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000
perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur
dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan
informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate
web site.
ii.
Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah
sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya.
OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan
yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open
Market, dan Oracle.
iii.
Open Trading Protocol (OTP)
OTP dimaksudkan
untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses
pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran.
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa
perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun
Microsystems, dan British Telecom.
iv.
Open Profiling Standard (OPS)
11
Sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan
pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing
pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk
menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi
informasi untuk proses marketing dsb.
v.
Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang
aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi
data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang
telah di publikasikan di public domain.
vi.
Secure Electronic Transaction (SET)
SET akan
mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini
di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh
masyarakat perbankan. Ujicoba
pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.
vii.
Truste
Adalah
sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan
public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang
memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
viii.
Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola /
metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara
mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. Nomor tersebut,
seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank dan
merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa oleh
digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti
uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan
transaksi kartu kredit melalui Internet.
ix.
Digital money: adalah terminologi
global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet.
x.
Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara.
Kira-kira pada saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail
tradisional dan menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara
tradisional – seperti toko dan jasa mail order – akan kehilangan pekerjaan.
xi.
Electronic checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash http://www.cybercash.com/, sistem check
elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank
pelanggan untuk membayar PAM atau telepon.
xii.
Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti
CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/,
akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk
terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs
Web yang mendukung electronic wallet tersebut. Jika anda ingin membeli sesuatu
pada toko yang mendukung electronic wallet, maka pada saat menekan tombol Pay
maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara
aman oleh server perusahaan electronic wallet. Vendor browser pada saat ini
telah berusaha untuk melakukan negosiasi untuk memasukan teknologi e-wallet
tadi ke produk mereka.
xiii. Extranet:
adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan
internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun
pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi
e-commerce yang memungkinkan menyambungkan semua aspek bisnis, dari proses
pemesanan hingga pembayaran.
xiv. Micropaymet:
transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu
rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi. Pay-as-you-go
micropayment seharusnya akan membuat revolusi di dunia e-commerce. Contohnya
ESPN SportsZone http://espn.sportszone.com/
menggunakan CyberCoin untuk membayar US$1 untuk mengaskses situs mereka selama
satu hari – tanpa perlu membayar penuh langganan bulanan. Kenyataan di lapangan
sebagian besar pelanggan .
13
D. SYARAT MEMBANGUNAN E-COMMERCE
Setelah saya membahas mengenai perkembangan
e-commerce dan kelebihan-kelebihannya ,
Anda pasti bertanya syarat apakah yang harus dimiliki untuk segera membangun
bisnis toko online Anda sendiri.
Nah berikut ini akan saya jelaskan bagaimana cara
membuat sebuah website e-commerce ? Kalau Anda lihat situs-situs besar seperti
EBay.com, amazon.com, semuanya merupakan website e-commerce. Biasanya, jika
Anda meminta kepada seorang developer web untuk membuat website e-commerce,
Anda akan dikenai biaya yang lumayan tinggi. Hal ini wajar, karena si developer
tahu Anda akan menggunakannya untuk kepentingan bisnis.
Berikut beberapa syarat yang harus Anda miliki
sebelum Anda membangung sebuah website e-commerce:
-Pastikan Anda memiliki website sendiri, baik
domain maupun hosting
-Pastikan domain dan hosting Anda yang berbayar
bukan gratis, karena ada fitur pembuatan website e-commerce di hosting yang
berbayar
-Pastikan Anda memiliki user administrator pada
domain dan hosting Anda
-Pastikan domain dan hosting Anda sudah
tersinkronisasi sehingga nama domain
atau website Anda dapat diakses di internet
[Optional] Sudah ada data barang atau jasa yang
hendak dijual di website e-commerce Anda
1.
Keuntungan e-commerce di antaranya:
a.
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
b.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
c. Menurunkan biaya operasional (operating
cost).
d. Melebarkan jangkauan (global reach).
e. Meningkatkan customer loyality.
f. Meningkatkan supplier management.
g. Memperpendek waktu produksi.
h. Meningkatkan value chain (mata rantai
pendapatan).
14
Jika dipandang
dari pelaku-pelaku dalam e-commerce, keuntungannya yaitu:
a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan
pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain
mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta
mengurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan kertas, seperti biaya pos
surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
b. Bagi Konsumen, efektif, aman secara fisik
dan flexible
c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi
dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia
akademis, meningkatkan kualitas SDM
Selain itu dengan
adanya teknologi internet, kelebihan nilai bisnis ini antara lain:
a. Menghasilkan pendapatan baru melalui
penjualan online.
b. Memperkecil biaya melalui penjualan dan dukungan pelanggan secara
online.
c.
Menarik pelanggan baru melalui pemasaran dan iklan web dan penjualan
secara online.
d.
Membuat produk-produk baru agar segera bisa diakses melalui web.
2.
Kerugian e-commerce di antaranya:
a.
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.
b.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c. Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
e.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
15
f.
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan
faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Security Beberapa metode pengamanan data dalam
transaksi E-Commerce dan E-Bussines : Kriptografi Public Key : merupakan sistem
asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu
public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public
key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun
yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat
dibaca oleh seseorang yang memiliki private key walaupun anda belum pernah
mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut.
Contoh : Elgamal , RSA , DSA. Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada
siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak
ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih dahulu maupun saling tidak
mengenal satu sama lain.
g.
Meningkatkan INDIVIDUALISME, pada perdagangan elektronik seseorang dapat
bertransaksi dan mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan
siapapun.
h.
Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor
komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
i.
Tidak MANUSIAWI, sering sekali seseorang pergi ke toko & MALL tidak
sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu, akan tetapi
bisa juga untuk refreshing, ketemu teman dan keluarga dan sebagainya.
16
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN E-COMMERCE
1. Keuntungan
a. Bagi Perusahaan,
memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan
efisiensi, dengan kata lain
mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta
mengurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan kertas, seperti biaya pos
surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
b. Bagi Consumen,
efektif, aman secara fisik dan flexible
c. Bagi Masyarakat Umum,
mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru,
menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM
2. Kerugian
a.
Meningkatkan INDIVIDUALISME, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan
barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
b.
Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
c.
Tidak MANUSIAWI, sering sekali seseorang pergi ke toko & MALL tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu, akan tetapi bisa juga untuk refreshing, ketemu teman dan keluarga dan
sebagainya.
17
KESIMPULAN
Pengembangan
aplikasi e-commerce bagi
sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses yang cukup
kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan sekuriti dan
otorisasi.
Perangkat lunak
aplikasi e-commerce dalam
dunia bisnis
dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga
konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis
antarmuka web dipilih
dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini
yang dapat dilakukan di jaringan
intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan
cross platform.
18
LAMPIRAN
Gambar1, Bagan
investasi perdagangan.
Gambar,2 integrate E-commerce
Gambar 3. E-Commerce infrastruktur
19
DAFTAR PUSTAKA
www.Google.com