Mereka merupakan pemimpin yang telah terbukti sukses membawa perusahaan dan orang-orang yang dipimpinnya untuk berprestasi gemilang di bidang masing-masing. Ingin sukes seperti para pemimpin dunia ini? Pelajari dan miliki watak sukses mereka.
Berpikir sukses Siapa yang mengira bahwa wanita di Indonesia yang lebih dari seabad lalu masih banyak yang buta huruf dan tidak berpendidikan, sekarang banyak yang sudah menduduki posisi puncak di bidang yang ditekuni masing-masing? Prestasi fenomenal kaum wanita Indonesia ini adalah hasil buah pikir sukses Raden Ajeng Kartini yang dituangkan pada surat-surat yang dikirimkan pada teman-temannya di berbagai tempat.
Siapa yang menyangka komputer yang beberapa dekade lalu hanya digunakan di perusahaan-perusahaan besar karena ukurannya yang besar dan harganya yang sangat mahal, sekarang sudah menjadi perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan masyarakat masa kini? Bahkan komputer sudah masuk ke pelosok tanah air. Semua ini adalah hasil buah pikir sukses Bill Gates, sang kaisar di kerajaan bisnis Microsoft.
Siapa yang berani bermimpi bahwa kejadian historis (seperti pertandingan final piala dunia, perang, dan penganugrahan hadiah Nobel) di suatu tempat, bisa disaksikan secara "live" di belahan bumi yang berlawanan? Keajaiban ini adalah buah pikir sukses Ted Turner, "kepala suku" jaringan televisi dunia CNN.
Kartini, Bill Gates, Ted Turner meraih sukses karena mereka berpikir sukses. Hal ini bukan berarti mereka sama sekali tidak pernah mengalami kegagalan. Justru sebaliknya, kegagalan berkali-kali menimpa mereka. Namun karena mereka tidak berhenti untuk berpikir sukses, maka belajar dari kegagalan-kegagalan tersebut, mereka bangkit dan mencari serta menciptakan kesempatan untuk meraih sukses. Ibu Kartini yang pada awal perjuangannya, banyak ditentang oleh bangsa sendiri, bahkan sanak keluarga sendiri karena dianggap melawan adat, tidak patah semangat, iapun menggalang dukungan dari orang-orang yang sependapat dan sepikir dengannya tanpa batas negara, etnis ataupun agama.
Ide Bill Gates tentang penyederhanaan penggunaan komputer baik secara fisik maupun fungsi ditolak berbagai calon investor yang didekatinya. Bahkan perusahaan-perusahaan komputer besar yang saat itu berjaya seolah mencibirkan bibir mereka atas "pemikiran sukses" Bill Gates. Namun watak kepimpinan Bill Gates yang kuat memacunya untuk terus berpikir sukses. Keteguhan untuk terus berpikir sukses inilah yang membukakan pintu sukses.
Demikian pula dengan Ted Turner, raja CNN. Beberapa kali gagal dalam berbisnis tidak membuatnya berhenti berupaya. Kegagalan demi kegagalan yang dihadapi dipelajari dengan seksama, sehingga ia tidak mengulanginya lagi. Hasilnya, kesuksesan gemilang diraih pemimpin perusahaan televisi dunia CNN.
Bicara sukses Karena pikiran mereka dipenuhi ide-ide sukses, maka apa yang keluar dari mereka juga adalah kata-kata sukses. Kata-kata ini disampaikan dengan sederhana, dan mudah dimengerti para pengikut sehingga bisa memotivasi dan memberi inspirasi kepada para pengikut untuk tetap optimis walaupun harus menghadapi berbagai kendala, krisis, dan masalah.
Bicara sukses bukanlah merangkai kata-kata bohong yang tak bermakna, sebaliknya kata-kata ini adalah menyiratkan kejujuran, harapan, dan rasa hormat yang ditunjukkan para pemimpin pada orang-orang yang mereka pimpin. Bicara sukses bukan berarti hanya bicara "manis" dengan menyembunyikan "kelemahan" para pemimpin sendiri ataupun para pengikut mereka. Bicara sukses juga mengungkap "kelemahan" dan "kekurangan" yang bisa dan harus diperbaiki dari sang pemimpin dan para pengikutnya. Jadi, fokusnya bukan pada kendalanya, tetapi kesempatan sukses di tengah kendala yang dihadapi.
Bung Tomo dan Bung Karno, pemimpin bangsa Indonesia di zaman revolusi telah menggugah hati dan semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk berjuag meraih sukses yang telah diimpi-impikan bersama: Kemerdekaan Indonesia yang akhir minggu ini kita rayakan bersama.
Kedua pemimpin bangsa ini tidak menutupi adanya kendala yang mungkin dihadapi. Mereka mengingatkan adanya bahaya pemecah belahan yang mungkin dilakukan pihak musuh, namun dengan keteguhan dan kekompakan serta tekad untuk saling mendukung, maka kendala ini pasti bisa teratasi. Bayangkan jika kedua pemimpin bangsa ini hanya menyuarakan kekhawatiran dan keraguan mereka saja tanpa memompakan semangat dan harapan. Mungkin saat ini Indonesia masih berada di bawah cengkeraman penjajahan.
Karakter bicara sukses yang diperkuat dengan kejujuran, komitmen sukses, dan loyalitas, juga banyak dijumpai pada pemimpin dunia lain, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Aung San Suu Kyi. Para pemimpin ini senantiasa memompakan kata-kata sukses bagi
bangsa dan pengikut mereka untuk bangkit melawan dis-kriminasi, kemisikinan, penindasan, dan keputusasaan, walaupun banyak kendala yang harus dicermati, disiasati, dan diatasi.
Berbagi sukses
Seorang petani jagung, yang jagungnya selalu menang dalam kontes jagung di daerahnya diwawancarai oleh seorang wartawan. "Apa rahasia Bapak sampai 10 tahun ini terus menerus menjadi juara satu dalam kontes jangung di daerah ini?" demikian pertanyaan sang
wartawan. "Saya memberi bibit jagung unggul saya pada para petani di sekitar ladang saya," jawab si petani.
Dengan terheran-heran sang wartawan bertanya, "Mengapa begitu? Bukankah hal ini berarti Bapak memberi kesempatan pada lawan-lawan Bapak untuk menang?" Dengan bijak sang petani menjawab, "Jika para petani di sekitar saya menanam jagung yang buruk, maka benih dari
tanaman jagung yang mereka tanam akan terbang ke ladang saya dan bersatu dengan benih-benih jagung saya. Akibatnya, tanaman jagung saya kemungkinan tidak akan memiliki kualitas prima karena telah tercemar oleh benih-benih buruk tersebut."
Prinsip seperti itulah yang diterapkan oleh para pemimpin yang sukses. Mereka sadar bahwa sukses tidak bisa diraih sendirian. Sukses tidak habis untuk dinikmati sendirian. Sukses harus diraih dan dinikmati bersama. Jadi untuk sukses, para pemimpin ini sadar bahwa mereka juga harus membuat orang lain sukses, sehingga kesuksesan bersama akan terasa lebih manis dari pada kesuksesan sendiri.
Walt Disney, dalam memproduksi film-film klasik dan fenomenalnya, juga menerapkan prinsip berbagi sukses. Disney sadar bahwa karya yang bagus perlu ditunjang oleh tim yang bagus dan mitra yang bagus pula. Untuk itu, Disney tidak segan-segan merekrut ilustrator, animator, pengisi suara, penulis naskah, sutradara dan insan film lainnya yang memiliki kualitas prima di bidang masing-masing. Tidak heran jika film-film hasil karya mereka (misalnya: Beauty and the Beast, Snow White, Pocahontas, Lion King) selalu mengundang decak kagum dunia. Untuk memproduksi film spektakuler, para pemimpin di perusahaan Disney juga bersedia bermitra dengan Pixar, perusahaan animasi terbaik di bidangnya baik dari segi teknologi maupun aspek kreatif. Buah hasil kerja sama ini adalah film-film animasi yang tidak hanya sukses meraih untung, tapi juga meraih penghargaan, misalnya: Bug's Life, Toy Story, dan Finding Nemo.
Mimpi sukses
Jika kita mendayung bersama dalam satu perahu, semua pendayung perlu memiliki pemahaman yang sama akan tempat yang akan dituju, sehingga bisa mendayung dengan irama yang sama. Namun, jika jika ada kebingungan tentang tempat tujuan yang telah ditetapkan, maka para pendayung kemungkinan akan mendayung kearah yang berlawanan, sehingga walaupun sudah bekerja keras, perahu tidak akan melaju, bahkan mungkin akan berputar-putar di satu titik saja. Demikian pula dengan kesuksesan, untuk memimpin anak buah menuju ke tempat "sukses", sang pemimpin perlu punya "mimpi" sukses. Tanpa mimpi ini, sang pemimpin tidak akan punya gambaran tentang kriteria sukses yang akan diraihnya bersama para pengikutnya.
Sam "Walmart" Walton merupakan pemimpin di dunia bisnis yang punya mimpi sukses dan berhasil menularkan mimpi ini pada para pengikut mereka. Sam Walton bermimpi untuk menghadirkan sebuah "superstore" yang memberikan keramahan pelayanan, kenyamanan tempat, keamanan berbelanja, harga murah, dan variasi barang yang beragam dengan kualitas prima bagi para pelanggan. Agar mimpi bisa terwujud, Sam Walton senantiasa membagikan mimpinya pada para karyawan Walmart. Ia lalu berkeliling untuk bertemu muka dan berkomunikasi dengan para manajer toko, dan pegawai di berbagai outlet Walmart di seluruh Amerika Serikat. Usahanya ini membuahkan kesamaan visi, sehinga seluruh jajaran bisa bersinergi untuk meraih sukses yang telah dimimpikan bersama.
Peta sukses
Setelah mimpi sukses dimiliki, seorang pemimpin perlu memiliki "peta sukses." Dengan peta ini, sang pemimpin bisa memilih alternatif rute yang paling efektif untuk meraih sukses. Orang kebanyakan biasanya akan memilih jalan yang sudah dikenalnya, ataupun yang paling sering dilalui orang, karena takut dan enggan mengambil resiko mencari jalan baru. Seorang pemimpin, dengan modal peta yang dimiliki, justru bisa mengendalikan rasa takutnya untuk mencari, mencoba, atau bahkan membuka jalan baru menuju sukses. Pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan seorang pemimpin di bidang yang ditekuni merupakan peta yang ampuh dan akurat untuk membantu mencari rute terbaik meraih sukses.
Jeff "Amazon.com" Bezos, yang sudah banyak makan asam dan garam di dunia teknologi informasi berusaha mencari bahkan membuka jalan baru untuk menyediakan jasa penjualan buku yang dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja tanpa batasan tempat dan waktu. Jika orang kebanyakan memilih usaha "toko buku" untuk mewujudkan mimpi ini, maka Jeff Bezos, membuka jalan baru, on-line bookstore, untuk meraih mimpi suksesnya.
Rencana strategis untuk sukses
Setelah peta dipelajari dan dikuasai dengan baik, rute-rute alternatif ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah menyusur rencana strategis meraih sukses. Untuk sampai ketempat tujuan, perlu disusun rencana mengenai kendaraan apa yang akan digunakan, tempat-tempat pemberhentian mana yang akan disinggahi, siapa saja yang akan dihubungi untuk memperoleh dukungan dan fasilitas yang diperlukan, dan berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan semua ini. Semua ini perlu dirancang dengan akurat, namun fleksibel, dengan menyisakan kemungkinan untuk penyesuaian terhadap kondisi dan kejadian yang mungkin saja tidak 100% sesuai dengan yang telah diperkirakan sebelumnya.
Jack Welch adalah seorang pemimpin yang merancang sukses dengan menyusun rencana strategis jitu dengan melibatkan jajaran pimpinan perusahaan di tempat ia berkerja. Untuk meraih sukses, Welch mengajak anak buahnya untuk "melihat" kemasa depan: apa yang bisa
membuat mereka gagal dalam persaingan, strategi apa yang harus dilakukan agar hal ini tidak terjadi atau strategi apa yang harus diciptakan agar kondisinya bahkan terbalik: mereka menang dalam persaingan. Strategi ini dikenal dengan singkatan DYB (Destroy Your Business) dan GYB (Grow Your Business).
Tindakan sukses
Yang membedakan seorang pemimpin yang sukses dari yang gagal adalah keberanian untuk mengambil tindakan. Jika orang lain hanya berhenti pada mimpi sukses, ataupun menyusun rencana sukses, maka seorang pemimpin yang sukses berani mengambil keputusan untuk bertindak meraih sukses. Tentu saja tindakan ini tidak membabi buta, melainkan sudah dipikirkan sungguh-sungguh, dengan perencanaan yang rinci, dan persiapan yang matang.
Dalam mengambil tindakan sukses, Colin Powell, salah satu pemimpin perang Irak yang sebelumnya, menerapkan prinsip P= 40 � 70. Menurut Colin Powell, jika kesempatan sukses ada pada rentang probabilita 40% sampai 70%, dengan informasi, ketrampilan, dan kemampuan yang berhasil dibangun, maka jangan ragu lagi untuk mengambil keputusan. Jika kita menunda untuk bertindak, ada kemungkinan ide dan rencana yang sudah disusun akan menjadi sia-sia, karena orang lain sudah mendahului kita untuk meraih sukses yang kita impikan. Ingin menjadi pemimpin yang sukses? Pelajari dan milikilah watak seorang pemimpin yang sukes. Ingin mencari pemimpin yang bisa membawa kita ke tujuan sukses? Carilah orang yang menunjukan kualitas seorang pimpimpin.
[sumber: Roy Sembel]
No comments:
Post a Comment